Kau…
Kau kirimkan isyarat cinta pada hatiku yang sepi
Kau cairkan hatiku yang beku
Kau jelajahi hatiku yang kosong
Kau bagai penjajah di lubuk hatiku
Masuk menyelinap kemudian bersemedi mengisi ruang-ruang kosong hatiku
Kau kirimkan isyarat cinta pada hatiku yang sepi
Kau cairkan hatiku yang beku
Kau jelajahi hatiku yang kosong
Kau bagai penjajah di lubuk hatiku
Masuk menyelinap kemudian bersemedi mengisi ruang-ruang kosong hatiku
Bayangmu slalu menghias memori dalam celah di otakku
Namun ragamu serasa begitu jauh
Kau ciptakan batas yang tak bisa kusentuh
Hanya bayangmu yang kerap kali menyapa
Namun ragamu serasa begitu jauh
Kau ciptakan batas yang tak bisa kusentuh
Hanya bayangmu yang kerap kali menyapa
Aku takut kehilanganmu sayang
Aku takut perpisahan itu tiba sebelum Kita bersatu
Aku takut kehilangan bayangmu, ragamu, dan hatimu
Namun kusadari, tak seharusnya rasa takut itu ada
Karena Kau bukanlah milikku sayang
Kita adalah milik-Nya, milik sang pencipta
Aku takut perpisahan itu tiba sebelum Kita bersatu
Aku takut kehilangan bayangmu, ragamu, dan hatimu
Namun kusadari, tak seharusnya rasa takut itu ada
Karena Kau bukanlah milikku sayang
Kita adalah milik-Nya, milik sang pencipta
Di atas bumi dan di bawah langit
Aku ingin mengucap sebuah janji
Aku ingin mencintaimu karena-Nya
Aku ingin mencintaimu dengan tulus, ikhlas, dan apa adanya
Aku ingin mengucap sebuah janji
Aku ingin mencintaimu karena-Nya
Aku ingin mencintaimu dengan tulus, ikhlas, dan apa adanya
Maka biarlah rasa ini mengalir begitu saja
Tanpa ada rasa takut, ragu, atau cemas
Kupercayakan Tuhan slalu menjagamu
Kupercayakan jalan itu tetaplah indah
Tanpa ada rasa takut, ragu, atau cemas
Kupercayakan Tuhan slalu menjagamu
Kupercayakan jalan itu tetaplah indah
No comments:
Post a Comment