Thursday, March 22, 2012

Manakala Seseorang Tergila-gila oleh Harta, Tahta, dan Cinta

Kalian pasti sering mendengar untaian kalimat-kaliamat pemberi semangat ini :
Sukses adalah mana kala seseorang meraih empat TA, diatas rata-rata orang lain dengan cara yang sehat. Apa itu empat TA?
Ta yg pertama HARTA
Ta yg kedua TAHTA
Ta yg ketiga CINTA
Ta yg keempat KATA

Aku tidak sepenuhnya sepakat dengan kaliamat-kaliamat itu. Tentu setiap orang berhak mengemukakan  pendapat dan pola pikirnya sendiri.

Manakala Harta dan Tahta bukanlah tujuan hidupku, maka Aku tak perlu meraihnya untuk bisa dikatakan Sukses..

Ketika Aku telah berhasil mencapai tujuanku, maka dengan sendirinya Aku akan merasa bahwa Harta, Tahta, Cinta, dan Kata yang kumiliki saat ini adalah lebih dari cukup…

Kenyataannya manusia sekarang selalu merasa kurang, kurang dan kurang…
Padahal ketika Kita telah berusaha, kemudian berdo’a, menerima apapun hasilnya dan menyerahkan semua kepada Tuhan adalah hal yang paling menenangkan hati

Dan bagaimana menurut Kalian?

Wednesday, March 21, 2012

Mengurangi Sampah Bagian dari Investasi

Sampah di Surabaya : Doc. PLH SIKLUS ITS

Anda pernah menyesal ketika membeli nasi bungkus? ketika membeli air mineral? atau ketika menerima kantong plastik di supermarket-supermarket langganan Anda? Jika tidak, mari Kita cermati fakta-fakta berikut ini :

1. Menurut data KLH, pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah 0,8 kg per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per orang per hari pada tahun 2000. Lebih lanjut diperkirakan timbunan sampah pada tahun 2020 untuk tiap orang tiap hari di Indonesia mencapai 2,1 kg.

2. Dari 0,8 kg sampah/hari, 15 persennya adalah sampah plastik. Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang tertimbun mencapai 26.500 ton per hari; sedangkan jumlah timbunan sampah nasional diperkirakan mencapai 176.000 ton per hari.

3. Wawan Some, aktivis lingkungan di Surabaya mengungkapkan bahwa data tahun 2006 sampah plastik di Surabaya ada 960.000 ton per tahun. Produksi dan konsumsi air kemasan dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2011 produk konsumsi air kemasan bisa mencapai 17 milyar liter. Itu akan membutuhkan botol plastik sampai 500.000 ton per tahun. Nah tahun 2012 ini asosiasi produsen air kemasan itu produksinya mereka akan mencapai 19 milyar liter, padahal Kita tahu botol plastik air kemasan itu kan botol yang sekali pakai.

4. Berdasarkan data dari BPS tahun 2004, dari total timbunan sampah yang terangkut dan di buang di Tempat Pembuangan akhir (TPA) berjumlah sekitar 41,28 %, di bakar 35,59 %, dikubur 7,97 %, di buang sembarangan (ke sungai, saluran, jalan, dsb) 14,01 % dan yang terolah (di kompos dan didaur ulang) hanya 1,15 %.

Masih kurang? Baca lagi fakta berikut ini :

1. Sampah menghasilkan gas metana (CH4) dengan komposisi rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Metana sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2. Gas metana berada di atmosfer dalam jangka waktu sekitar 7-10 tahun dan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,3 derajat Celsius per tahun. Ternyata sampah yang selama ini Kita kira hanya menimbulkan dampak pemanasan global jika dibakar tidak 100% benar. Sampah yang tidak dibiarkan begitu saja juga menyumbang kontribusi dalam mempercepat pemanasan global.

2. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya.

3. Harga air isi ulang, satu galon air minum isi ulang 19 liter dapat Kita beli dengan harga berkisar antara Rp. 9000,00 hingga Rp. 11.000,00. Dengan harga Rp. 11000,00 (harga maksimal) pergalon (19 liter) berarti per-ml harga air isi ulang hanya Rp. 0,58 (Rp. 11.000 : 19 liter : 1000 ml). Harga air isi ulang yang hanya Rp. 0,58 per-mililiter ini Kita asumsikan sebagai harga air minum. Dengan harga air yang Rp. 0,58 /ml berarti saat Kita membeli air minum dalam kemasan ukuran gelas (240 ml) seharga Rp. 500,00 air yang Kita minum hanya seharga Rp. 138,95. Selisihnya, Rp. 361,05 Kita gunakan untuk membeli kemasan gelasnya.

Saya yakin, setiap orang atau mungkin semua orang pada umumnya telah mengetahui bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh sampah. Tapi tak sedikit dari Mereka masih belum memiliki usaha atau sekedar niatan untuk mengurangi sampah Kita. Kita harus menyesal ketika harus menerima kantung plastik dari si penjual, memakan dengan nasi berbungkuskan kertas, atau membeli air mineral dengan botol plastik yang kesemuanya itu akan berakhir dengan sampah. Selain menyelamatkan lingkungan, Kita juga akan sedikit berhemat dalam keuangan.

Berikut tips berhemat ala pencinta lingkungan :

1. Membawa tas belanja atau keranjang yang tidak sekali pakai setiap kali akan berbelanja, dan menolak penjual memberikan plastik. Atau bagi penjual, menerapkan sistem penjualan tanpa plastik, dan menyuruh si pembeli memberikan uang tambahan jika meminta plastik.

2. Selalu membawa air minum isi ulang dari rumah sehingga tidak perlu membeli minuman air mineral di luar.

3. Ketika ingin membeli nasi, gorengan, atau jajanan apapun di luar, sediakan wadah makan sendiri dari rumah. Ini akan mengurangi sampah Anda.

4. Jika mengadakan acara seperti pesta pernikahan, seminar, dll hindari pemakaian air kemasan ataubungkus makanan dari kertas/plastik. Lebih baik gunakan sistem prasmanan dengan disediakan gelas dan piring. Dengan begitu acara Anda akan ramah lingkungan.


5. Jika semuanya sudah Anda lakukan, namun masih saja ada sampah di rumah, maka lakukan pemilahan sampah. Sediakan 3 tempat sampah di rumah Anda. satu untuk sampah plastik/botol, satu untuk sampah kertas, dan satu lagi untuk sampah residu (sampah yang tidak bisa didaur ulang).  Sampah plastik, botol atau kertas bisa Anda jual atau di daur ulang, sedangkan sampah residu di buang ke TPA lewat petugas sampah setempat. Untuk sampah-sampah dapur (makanan) dan dedaunan bisa Anda olah menjadi kompos. Ini  akan mengurangi jumlah sampah yang berakhir ke TPA

6. Sampah-sampah berbahaya seperti baterai (B3) dan sampah-sampah elektronik ada baiknya dipisahkan dan dijual ke pusat pengolahan B3 terdekat di Kota Anda.

7. Banyak sumber informasi bertebaran entah di internet maupun media massa. Anda bisa mencari informasi lain mengenai ini dengan mudah. Bisa juga sharing atau berbagi informasi dengan komunitas, atau teman-teman Anda.

Terimakasih, semoga bermanfaat :)