Monday, February 28, 2011

Bercumbu dengan Penyu di Pantai Sukamade


Pantai Sukamade, Pantai yang terletak di Banyuwangi ini cukup luas dan menjadi tempat favorit Penyu untuk bertelur. Terdapat daerah penangkaran Penyu disekitar ini. Tujuan penangkaran ini adalah untuk melindungi telur Penyu dari pemangsa di pantai. Sebelum melihat telur yang sedang bertelur, kita harus membaca papan peringatan terlebih dahulu. Kita akan dipandu petugas dari penangkaran saat ingin melihat Penyu bertelur. Penyu biasanya bertelur pada musimnya yaitu pada bulan Nopember-Maret.


Papan peringatan

Malam hari sekitar pukul 20.00 WIB hujan tak kunjung berhenti. Aku sangat khawatir, jika cuaca seperti ini terus rencana berpetualang ke pantai malam ini untuk melihat penyu akan batal. Namun waktu masih berpihak kepada kami, tak lama kemudian petugas dari pihak penangkaran penyu akan berangkat ke pantai untuk mengambil telur penyu. Mereka mengajak rombonganku untuk berangkat bersama. Petugas biasanya mengambil telur penyu dua kloter dalam sehari, aku agak lupa jam berapa saja biasanya petugas berangkat untuk mengambil penyu. Kalau tidak salah, kloter pertama sekitar pukul 22.00 WIB dan kloter kedua sekitar pukul 02.00 WIB.

Kami berjalan melewati setapak menuju Pantai Sukamade. Setelah mendekati Pantai, petugas memberi isyarat kepada kami untuk tidak mengeluarkan suara gaduh serta mematikan cahaya lampu senter. Kami terus berjalan ke arah pantai dalam suasana gelap, hening. Sesampainya di pantai, kami menikmati malam dalam dingin dengan sentuhan pasir pantai, sambil menunggu isyarat dari petugas. Masih dalam gelap dan hening.

Beberapa saat kemudian, secercah cahaya menjadi isyarat bahwa ini saatnya kami memulai langkah, menuju arah cahaya. Seorang petugas menyalakan lampu senter menandakan bahwa sekarang ia sedang bersama Penyu yang sedang bertelur dan kami diperbolehkan untuk melihatnya. Sebelum Penyu bertelur, kita dilarang menyalakan cahaya dan bersuara karena dapat mengurungkan niat Penyu untuk bertelur. Namun setelah Penyu bertelur, meskipun melihat cahaya, ia tidak akan menghentikan aktivitas bertelurnya hingga tuntas. Namun tetap saja, kami hanya berani menyalakan lampu senter dan kamera di belakang Penyu.

 Penyu bertelur                     Cipratan Pasir dari Penyu

Petugas mengambil telur Penyu

Sekali bertelur, Penyu menghasilkan kurang lebih 200 telur berwarna putih sebulat dan seukuran bola pimpong. Telur-telur ini diambil oleh petugas untuk dipindahkan ke tempat penangkaran. Bisa dibayangkan berapa dalam lubang yang harus dibuat untuk menyimpan telur-telur ini. Dari sekian ratus telur yang dihasilkan oleh Penyu ini, hanya sekitar 20% saja yang bisa menetas menjadi tukik. Setelah tukik siap hidup di alam bebas, ia dilepaskan ke lautan lepas.

Petugas menandai dan mengukur Penyu

Ketika ada Penyu baru yang bertelur di Pantai tersebut, petugas langsung menembakkan tanda dan mengukur Penyu tersebut kemudian mencatatnya. Jenis Penyu yang terdapat di perairan ini antaralain Penyu hijau, Penyu sisik, dan Penyu belimbing, namun yang paling banyak ditemui adalah Penyu hijau. Penyu yang selesai mengeluarkan telur dan menutup telurnya dengan pasir segera berjalan pelan kembali ke laut. Penyu itu meninggalkan jejak berupa garis lurus dab berlekuk di sepanjang perjalanannya. Jejak inilah yang menjadi pertanda bagi petugas untuk mengambil telur.

Selamat jalan penyu, suatu saat nanti Kami akan mengunjungimu lagi .

No comments:

Post a Comment